oleh

Sempat Di Police Line Hj Nur Bikin Gudang BBM Ilegal Kombos Hidup Lagi, PT. SKS & SKL Diduga Jadi Mesin Penjarah Solar Subsidi

-Manado-190 Dilihat
banner 468x60

LacakFakta.com Manado— Bau busuk penjarahan BBM subsidi kembali tercium menyengat di Kota Manado. Gudang penimbunan di Kelurahan Kombos, yang sebelumnya sempat disegel polisi, kini kembali beroperasi tanpa hambatan. Lokasi yang dulu jadi simbol ketegasan hukum kini berubah jadi bukti nyata lemahnya penegakan hukum dan nyali aparat. Modus lama, pemain baru, jaringan makin terstruktur, dan aroma uang haram makin menyengat. Jumat 6 Juni 2025.

Berdasarkan investigasi awak media, operasi haram ini dikendalikan oleh HJ. Nur pengusaha asal Gorontalo di balik bendera PT. Sri Karya Lintasindo (SKS & SKL). Ia menjalankan jaringan licik ini lewat kaki tangannya bernama Iboed, yang mengatur lalu lintas pembelian solar subsidi dari puluhan sopir truk “kartel SPBU”.

banner 336x280

Skenarionya menjijikkan: BBM Bio Solar dibeli dari SPBU seharga Rp6.800/liter, dibayar tunai Rp9.000/liter di gudang, lalu ditimbun seperti bangkai. Setelah cukup banyak, BBM dijual ke tambang dan perusahaan dengan harga hingga Rp16.000/liter, semua lewat mobil tangki resmi milik PT. SKS & SKL yang bebas melenggang tanpa tersentuh hukum.

Lidik Krimsus Sulut Hendra Tololiu, mendesak Polda Sulut untuk tidak tutup mata. Ia menyebut aparat, khususnya Kapolres Manado, diduga “mandul” dalam penindakan karena adanya dugaan setoran dari mafia BBM. Fakta lapangan berbicara: bisnis ilegal ini tidak mungkin lolos tanpa perlindungan dari Aparat Penegak Hukum (APH).

Tak cukup satu titik, HJ. Nur juga diketahui memiliki cabang gudang penimbunan di Bitung, tepatnya di Jalan Madidir Weru, persis di belakang Markas Kodim 1310/Bitung. Lokasi yang seharusnya steril dari kejahatan justru jadi sarang mafia. Koordinatnya jelas: 1.4454788, 125.1665792.

Lebih licik lagi, HJ. Nur menutupi operasi haramnya dengan citra pengusaha bersih, diketahui ia juga pemilik kedai kopi “Ewako” di Bitung, tempat nongkrong yang ternyata berdiri di atas jerih payah rakyat kecil yang mengantre BBM di SPBU setiap hari.

Penegakan Hukum Terkesan Mandul Ketika mafia BBM bebas mengisap subsidi Negara dan aparat hanya jadi penonton, Jika aparat tak bergerak, kecurigaan publik akan menimbulkan spekulasi bahwa hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas! siapa beckingan yang bermain dalam bayang-bayang? BBM subsidi adalah hak rakyat, bukan bahan dagangan mafia dan kroninya yang seenak jidatnya menimbun dan menjual kembali dengan harga Industri. (Tim)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *